Sabtu, 08 Maret 2014

MAKALAH PERAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR


MAKALAH
PROFESI KEGURUAN

TENTANG

PERAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Dosen Pengampu: Endang


    Di Susun Oleh :

                                                     Nama                  : Taufik
                                                     Nimko                 : 20111803546        
                                                     Kelas / Semester   : A / 6   
                                                


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
 SUNAN GIRI BIMA
TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014









KATA PENGANTAR

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Assalamu’alaikum .Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makala ini dengan baik dan lancar.
           
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW. Yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.

Saya menyadari Makala ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat membantu saya agar menjadikan Makala ini lebih baik.

Akhirnya saya sampaikan terima kasih serta mohon maaf  yang sebesar-besarnya bila ada kesalahan kata maupun kalimat, dan semoga Makala ini bermanfaat bagi mahasiswa – mahasiswi khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.



Penyusun



BAB I
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Proses Belajar Mengajar
Belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku, dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar. Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik jika guru dan siswa sama-sama mengerti bahan apa yang akan dipelajari sehingga terjadi suatu interaksi yang aktif dalam PBM di kelas dan hal ini menjadi kunci kesuksesan dalam mengajar.
Mengajar adalah aktivitas/kegiatan yang dilakukan guru dalam kelas atau lingkungan sekolah. Dalam proses mengajar, pastilah ada tujuan yang hendak dicapai oleh guru yaitu agar siswa memahami, mengerti, dan dapat mengaplikasikan ilmu yang  mereka dapatkan. Tujuan mengajar juga diartikan sebagai cara untuk mengadakan perubahan yang dikehendaki dalam tingkah laku seorang siswa.
           
B.    Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Peran guru dalam proses belajar-mengajar, guru tidak hanya tampil lagi sebagai pengajar, seperti fungsinya yang menonjol selama ini, melainkan beralih sebagai pelatih,dan manager belajar. Hal ini sudah sesuai dengan fungsi dari peran guru masa depan. Di mana sebagai pelatih, seorang guru akan berperan mendorong siswanya untuk menguasai alat belajar, memotivasi siswa untuk bekerja keras dan mencapai prestasi setinggi-tingginya.
            Sebagaimana telah di ungkapkan diatas, bahwa peran seorang guru sangatlah signifikan dalam proses belajar mengajar. Peran guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal seperti:    
1)   Demonstrator
2)   Manajer/pengelola kelas
3)   Mediator/fasilitator
4)   Evaluato

1) Guru sebagai demonstrator
Melalui peranannya sebagai demonstrato, atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menetukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru ialah bahwa ia sendiri adalah pelajar. Ini berarti bahwa guru harus belajar terus-menerus. Dengan cara demikian ia akan memperkaya dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam melaksanakan tugasnya sebagai demonstrator sehingga mampu memperagakan apa yang diajarkannya secara didaktis. Maksudnya ialah agar apa yang disampaikannya itu betul-betul dimiliki oleh anak didik.

2) Guru Sebagai Pengelola Kelas
Mengajar dengan sukses berarti harus ada keterlibatan siswa secara aktif untuk belajar. Keduanya berjalan seiring, tidak ada yang mendahului antara mengajar dan belajar karena masing-masing memiliki peran yang memberikan pengaruh satu dengan yang lainnya. Keberhasilan/kesuksesan  guru mengajar ditentukan oleh aktivitas siswa dalam belajar, demikian juga keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan pula oleh peran guru dalam mengajar. Mengajar berarti menyampaikan atau menularkan pengetahuan dalam hal ini peranan guru sangat penting dalam mengelola kelas agar terjadi PBM biar berjalan dengan baik.
            Mengajar adalah aktivitas/kegiatan yang dilakukan guru dalam kelas atau lingkungan sekolah. Dalam proses mengajar, pastilah ada tujuan yang hendak dicapai oleh guru yaitu agar siswa memahami, mengerti, dan dapat mengaplikasikan ilmu yang  mereka dapatkan. Tujuan mengajar juga diartikan sebagai cara untuk mengadakan perubahan yang dikehendaki dalam tingkah laku seorang siswa (Muchtar & Samsu, 2001:39).
            Dalam hal ini tentu saja guru berharap siswa mau belajar, baik dalam jam pelajaran tersebut atau sesudah materi dari guru ia terima. Menurut Sagala (2003:12), belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku, dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar. Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik jika guru dan siswa sama-sama mengerti bahan apa yang akan dipelajari sehingga terjadi suatu interaksi yang aktif dalam PBM di kelas dan hal ini menjadi kunci kesuksesan dalam mengajar. Dengan demikian proses pembelajaran terjadi  dalam diri siswa. Pembelajaran merupakan suatu proses di mana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan siswa turut  merespon situasi tertentu yang ia hadapi (Corey, 1986:195)
            Siswa sebagai subjek belajar, mempunyai pandangan/harapan dalam dirinya untuk seorang guru yang mereka anggap sukses mengajar di kelas. Apa sajakah pandangan para siswa tersebut? Menurut Etiwati seorang Guru SMK PENABUR yang penulis kutip dari situs SMK 4 PENABUR dia menyebutkan bahwa para siswa menilai guru yang sukses mengajar itu adalah guru yang:

v  Tidak membuat siswa bosan dan takut
v  Mempunyai selera humor
v  Tidak mudah marah
v  Mau diajak berdialog dengan siswa
v  Menghargai pendapat siswa dan tidak mudah menyalahkan
v  Menghargai keberadaan siswa
v  Tidak pilih kasih terhadap  siswa
v  Menguasai & menjelaskan materi dengan baik dan dimengerti oleh siswa serta  
          mau memaparkan kembali ketika ada siswa belum jelas/belum paham.

3) Guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar-mengajar. Dengan demikian jelaslah bahwa media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan.
Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar
yang kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses
belajar-mengajar, baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah ataupun surat
kabar.


4) Guru sebagai evaluator
Dalam dunia pendidikan, setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan akan diadakan evaluasi, artinya pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan tadi orang selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik. Penilaian perlu dilakukan, karena dengan penilaian guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar.

BAB II
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
            Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Karena Proses belajar-mengajar mengandung serangkaian perbuatan pendidik/guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar.

            Peran Guru dalam proses belajar mengajar meliputi sebagai :
1)   Demonstrator
2)   Manajer/pengelola kelas
3)   Mediator/fasilitator
4)   Evaluator

B.     SARAN
      Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha mencapai hasil yang sempurna, namun kaerena teterbatasan pencarian data dan penulis dalam menyusun makalah ini. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.









DAFTAR PUSTAKA



Þ      Abu Ahmadi, Supriyono Widodo.2000.Psikologi Belajar.Surabaya : Rineka Cipta.




KHASIAT DAN KEISTIMEWAAN MEMBACA ASMA’UL-HUSNA

KHASIAT  DAN  KEISTIMEWAAN MEMBACA  ASMA’UL-HUSNA

Asma’ul – husna Berasal dari bahasa arab yang terdiri atas dua kata, yaitu “Al-Asma” dan “Al-Husna”.  Al-Asma artinya  “Nama-Nama” . dan kata “Al-Husna” artinya yang        “Baik-Baik” atau yang   terbaik. Jadi kata Asma’ul Husna berarti Nama-Nama Allah yang Baik-Baik atu yang terbaik.

Mengenai Asma’ul Husna, di dalam Al-Qur’an surah Taha ayat 8 di sebutkan:
Yang artinya:
“(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain dia yang mempunyai nama-nama yang terbaik”.( QS. Taha: 8).

            Dalam sebuah hadits di sebutkan:
Yang artinya:
“Sesungguhnya bagi Allah 99 nama, yakni seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkan nya akan di masukan ke dalam surga” (HR. Bukhari)

“Dan Allah memiliki Asma’ul Husna (Nama-nama yang trbaik) maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma’ul Husna”. (QS. Al-A’raf:180)


ASMA’UL HUSNA

1.      Al-Aziz ArtiNya “ yang ” Maha Perkasa”
Jika berzikir menyebut asma’ Allah ini yakni ya Aziz sebanyak 40 kali sehari selesai melaksanakan salat subuh selama 40 hari, maka insya Allah kita akan menjadi orang yang mulia, di segani karena penuh kewibawaan.

Ciri seorang yang menghayati Al-Aziz akan senantiasa memelihara diri dari perbuatan yang merendahkan dirinya. Seorang yang’ Aziz bersedia tampil di tengah masyarakat dengan peranan yang penting lagi bermanfaat. Dengan demikian orang tersebut tampak berwibawa dan disegani oleh masyarakat.

2.      Al-Gaffar ArtiNya Yang “Maha Pengampun”
Apa bila berzikir menyebut Al-Gaffar  sebanyak 100 kali sambil beri’tikaf (berdiam) di dalam masjid dalam keadaan bersuci sambil menunggu datangnya salat jum’at, insya Allah Tuhan akan mengampuni dosa kita. Ada pula yang berpendapat kalau kita mengucapkan asma Allah, Ya Gaffar seiklas  hati kita setelah salat Fardlu , maka insya Alla dosa dosa kita akan di ampuniNya.

Orang yang meneladani sifat Allah Al-Gaffar dapat di lihat dari sifat dan perilakuNya antara lain sebagai berikut:
1.      Suka memaafkan kesalahan orang lain
2.      Bersabar dan berlapang dada terhadap perlakuan yang tidak menyenangkan
3.      Tidak pendendam
4.      Suka menutupi aib atau keburukan orang lain.

3.      Al-Fattah ArtiNya Yang Maha pembuka
Jika Asma’ul Husna ini di baca , yakni: Ya Fattah sebanyak 71 kali sesudah melaksanakan salat subuh, maka insya Alla hati kita akan menjadi tenang, mudah menerima nasihat agama dan  mudah dalam menghadapi persoalan. 
                       
            Orang yang meneladani sifat Allah Al-Fattah tercermin dari sifat dan perilakunya antara lain sebagai berikut:

1.      Terbuka dalam pergaulan
2.      Terbuka dalam menerima tamu dan tidak membeda-bedakan keadaan seseorang.
3.      Senang menerima nasihat dari orang lain
4.      Ikhlas menolong orang yang membutuhkan pertolongan
5.      Menjalin hubungan baik antara sesama hamba Allah
6.      Berlomba-lomba dalam hal kebaikan

4.      Al-Basit ArtiNya yang Maha melapangkan
Jika  kita berzikir menyebut Asma Allah ini: Ya Basit sebanyak 10 kali selesai salat dhuha, Insya Allah kita akan di lapangkan rezeki dan ditambah Ilmu. Ada pula pendapat mengatakan’  bahwa apa bila Asma’ Al-Basit kita baca sebanyak  yang kita kehendaki setiap hari, maka Insya Allah segala usaha yang tengah kita lakukan akan berjalan lancar dan sukses.


            Seorang yang meneladani sifat Al-Basit hendakNya rela untuk melapangkan hati orang lain yang sedang mengalami kesempitan atau kesulitan. Ia juga suka membantu orang yang sedang kesusahan, membantu fakir miskin dan menolong orang lemah.

5.      Al-Adl ArtiNya Yang Maha adi dalam hukum dan kesatuannya
Jika Asma’ Al-Adl ini di baca selesai salat sebanyak 104 kali, Insya Allah akan di karuniai sifat adil dan akan di  perlakukan adil oleh orang lain.

            Orang yang meneladani sifat Allah Al-Adl dapat dilihat dari sifat dan perilakunya antara lain sebagai berikut:
1.      Berlaku jujur dan berkata benar. Apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan.
2.      Berlaku adil baik terhadap diri sendiri, kepada keluarga, maupun kepada orang lain.

6.      Al-Gafur ArtiNya yang Maha Pengampun
Jika Asma’ Allah, Al-Gafur ini di baca, yakni:  Ya Gafur sebanyak-banyakNya sesuai yang dikehendakiselesai melaksanakan salat fardlu, maka Insya Allah dosa-dosa yang pernah kita lakukan akan segera di ampuniNya. Ada juga yang berpendapat, bahwa dengan  berzikir menyebut: Ya-Gafur Sebanyak-banyakNyasetiap malam selain di ampuni segala dosa, juga dihilangkan segala kekurangan kita.

Orang yang meneladani sifat Al-Gafur ini senantiasa memaafkan kesalahan orang lain’ tidak pendendam,tidak suka membicarakan aib orang lain, dan tidak segan-segan minta maaf atas kesalahan yang dilakukannya kepada orang lain.


7.      Al-Qayyum ArtiNya yang berdiri sendiri
Jika Asma’ Allah ini ndi sebut yakni:  Ya Qayyum sebanyak-banyakNya setiap hari siang / malam insya Alla kita akan senantiasa terhindar dari mara bahaya. Ada pendapat lain yang menyebutkan, jika Asma Allah ini di baca dan di gabungkan dengan Asma’-Nya yang lain yakni: Ya hayyuYa Qayyum sebanyak 50 kali, maka insya Allah kita akan di jauhkan dari kesulitan, kesempitan, di takuti oleh lawan atau musuh, serta di beriNya kemuliaan di kalanagan masyarakat.

Orang yang meneladani sifat Allah ini, Yakni Al-Qayyum terlihatb dari sifat dan perilaku Nya antara lain:
1.      Istiqamah dalam beribadah kepada Allah
2.      Hanya mengharapkan pemberian Allah dalam memenuhi kebutuhan hidupNya, tidak berpaling  selain Allah.
3.      Mengandalkan kemampuan diri sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidup Nya.
4.      Menaru perhatian kepada orang lain sedapat mungkin membantu kebutuhan mereka berupa material ataupun spiritual.

8.      Al-Barru ArtiNya Yang Maha dermawan ada juga yang mengartikan yang maha baik.
Jika Asma’ul Husna ini di Baca, yakni Ya Barru sebanyak 90 kali setiap pagi dan sore hari, maka insya Allah maksud dan keinginan kita akan melekas di kabulkanya. Selain itu insya Allah kita akan menjadi orang yang di segani di kalangan masyarakat.

Seoranga hamba yang meneladani sifat Al-Barru ini tercermin dari sikap dan perilakunya antara lain:
1.      Berbuat baik kepada orang tua
2.      Selalu berprasangka kepada orang lain
3.      Memberikan apa yang dapat di berikan guna berbagi rasa kepada orang lain.
4.      Menepati janji yang telah di buatnya
5.      Memberikan kepada siapa pun yang butuh kasi sayang Nya, walaupun mereka pernah melukai hatinya.
6.      Suka memberi maaf dan berlapang dada.

9.      Ar-Ra,uf ArtiNya yang Maha Pelimpah Kasih
Jika kita berzikir menyebut Asma’ul Husna ini, yakni Ya Ra’uf sebanyak 30 kali  setiap pagi dan sore hari, insya Allah kita senantiasa mendapat limpahan rahmat Allah, senantiasa di senangi dalam pergaulan, dan siapa pun mengarahkan pandangannya kepada kita, akan menaru rasa simpatik.

Orang yang meneladani sifat Allah, Ar-Ra,uf dapat dilihat dari sikap dan perilakunya antara lain sebagai berikut:
1.      Selalu menjalani hubungan silaturahim  dengan keluarga dan sesama muslim.
2.      Mencurahkan kasih sayang kepada sesama hamba Allah.
3.      Tidak mencurahkan kasih sayang kepada musuh-musuh Allah
4.      Tidak saling iri hati.

10.  An-Nafi Artinya yang memberi maaf
Jika Asma’ul Husna An-Nafi kita baca, yakni Ya-Nafi  sebanyak-banyaknya, seikhlas hati, insya Alla segala kesusahan hati akan dihilangkan, disembuhkan penyakit yang kita derita dan dihindarkan dari bencana.


Orang yang meneladani sifat An-Nafi ini, sikap dan perilakunya, sehari-hari dapat memberi manfa,at bagi orang lain. Tutur katanya, baik kabar yang di sampaikan nya, maupun nasehatnya senantiasa mendatangkan manfaat. Ikhlas dalam memberikan bantuan, baik berupa harta ataupun tenaga. Keberadaanya baik didalam keluarga maupun di masyarakat. Sebaik baik nya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain